Semesta Biologi
- Semua diawali dari munculnya keretakan tanah di kawasan Ethiopia
tahun 2005. Retakan yang mencapai panjang 60 kilometer itu semakin
melebar, mencapai 8 meter dalam 10 hari. Padahal, dalam kondisi normal,
dibutuhkan waktu sekitar 230 tahun agar keretakan mencapai lebar 8
meter.
Para geolog, yang melakukan penelitian di Afar, sebuah kawasan terpencil di Ethiopia menyebutkan, retakan ini nantinya akan memecah benua Afrika menjadi dua bagian. Meski begitu, peneliti memperkirakan, terbelahnya benua Afrika ini akan terjadi dalam waktu 10 juta tahun ke depan.
Para geolog, yang melakukan penelitian di Afar, sebuah kawasan terpencil di Ethiopia menyebutkan, retakan ini nantinya akan memecah benua Afrika menjadi dua bagian. Meski begitu, peneliti memperkirakan, terbelahnya benua Afrika ini akan terjadi dalam waktu 10 juta tahun ke depan.
“Ini
merupakan hal yang luar biasa,” kata Dr Tim Wright, ketua tim peneliti,
yang telah mengamati retakan di Afar selama 5 tahun terakhir, seperti
dikutip dari TG Daily, 12 Desember 2010. “Benua ini kini terbelah tepat
di bawah kaki kita,” ucapnya.
Retakan di kawasan tersebut
disebabkan oleh dorongan bebatuan lunak yang panas, yang berasal jauh
dari perut bumi. Besarnya daya dorongan tersebut membuat permukaan tanah
di atasnya menjadi merekah.
Yang
jadi masalah, sampai saat ini, letusan bawah tanah masih terus terjadi
di kawasan itu dan pada akhirnya sepotong kawasan Afrika yakni sebagian
Ethopia dan Somalia akan terlepas dari benua tersebut.
Potongan benua ini nantinya akan menjauh dan menyebabkan munculnya selat, laut, dan kemudian akan menjadi samudera.
0 komentar:
Posting Komentar